Sembilan mahasiswa UIN Gus Dur Pekalongan mengikuti program International Student Mobility di Bangkok, Thailand, yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 23 September. Program ini merupakan langkah strategis dari UIN Gus Dur untuk memperkenalkan budaya dan eksistensi kampus di panggung internasional. Mahasiswa yang terpilih melalui seleksi ketat ini adalah Raihan Kumala, Dimas Nur Afif, Sabiq, Devina Aisyah, Dzatil Bayani, Winasari, Nely Haliza, Hana Ariani, dan Desi Lestari. Mereka diharapkan mampu membawa nama baik UIN Gus Dur dan Indonesia melalui serangkaian kegiatan yang telah dipersiapkan.
Pada tiga hari pertama, mahasiswa ini didampingi oleh para dosen UIN Gus Dur yang bertugas sebagai presenter dalam konferensi internasional bertajuk “The 2nd International Conference of International Islamic College Bangkok” yang diadakan di Krirk University. Para dosen tidak hanya bertindak sebagai pengawal, tetapi juga memberikan panduan kepada mahasiswa terkait kegiatan akademik dan diplomatik yang mereka jalani. Setelah konferensi selesai, para dosen kembali ke Indonesia, dan sembilan mahasiswa ini kemudian didampingi oleh Mr. Suwansukhum Jatuporn, seorang peneliti dari Chula University, untuk melanjutkan program mereka.
Salah satu acara utama yang diikuti oleh mahasiswa ini adalah “Business Matching Indo-Thai”, sebuah kegiatan yang bertujuan untuk membangun pemahaman dan kolaborasi antara mahasiswa dari Indonesia dan Thailand. Dalam acara ini, Raihan Kumala dan Devina Aisyah dari UIN Gus Dur bertindak sebagai presenter, sementara Ameena dan Nai’em dari IICB Krirk University menjadi perwakilan Thailand. Pada sesi pertama, kedua pihak memaparkan karakteristik umum dan produk unggulan dari masing-masing negara. Indonesia, misalnya, menonjolkan beberapa produk potensial yang dapat diekspor, seperti kopi, tekstil, dan kerajinan tangan. Sementara Thailand memfokuskan pada produk-produk agrikultur dan teknologi.
Pada sesi tanya jawab, Sabiq dari UIN Gus Dur sempat bertanya tentang sistem perpajakan di Thailand, sedangkan dari pihak Krirk University, dekannya mengajukan pertanyaan tentang proses pembuatan Kopi Luwak, salah satu produk unggulan Indonesia. Diskusi berlangsung aktif dan mendalam, dengan kedua belah pihak saling berbagi pandangan dan pengalaman hingga mencapai kesepahaman mengenai potensi kerja sama yang bisa dikembangkan di masa depan.
Selain acara “Business Matching”, sembilan mahasiswa UIN Gus Dur juga terlibat dalam program “Muslim Community”, di mana mereka mengunjungi beberapa lembaga pendidikan Islam di Bangkok dan Ayutthaya. Program ini berfokus pada pengajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Al-Qur’an dalam Bahasa Arab kepada komunitas setempat. Raihan Kumala, Winasari, dan Nely Haliza bertanggung jawab mengajar Bahasa Indonesia, sementara Devina Aisyah, Sabiq, dan Dzatil Bayani mengajar Bahasa Inggris. Dimas Nur Afif, Desi Lestari, dan Hana Ariani mengajar Al-Qur’an dalam Bahasa Arab. Pengajaran ini disambut dengan antusias oleh komunitas Muslim setempat, yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang bahasa dan budaya Indonesia, serta memperdalam pemahaman mereka tentang Islam.
Program ini diadakan dua kali dalam dua minggu, dengan sesi pertama berlangsung di sebuah Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di pinggiran kota Bangkok, dan sesi kedua di sekolah Islam terpadu di Ayutthaya. Selain mengajar, mahasiswa juga berinteraksi dengan masyarakat lokal, memperluas wawasan mereka tentang kehidupan komunitas Muslim di Thailand dan memperkuat hubungan antarnegara melalui pendidikan dan budaya.
Di sela-sela kegiatan utama, mahasiswa UIN Gus Dur juga mengikuti berbagai kegiatan tambahan, seperti menghadiri kelas di universitas, mengunjungi tempat-tempat bersejarah, dan mengenal kebudayaan lokal Thailand. Mereka sempat berkunjung ke beberapa tempat ikonik di Bangkok, seperti Grand Palace dan Wat Arun, serta menjelajahi pusat perbelanjaan terkenal di kota tersebut. Ini memberi mereka kesempatan untuk tidak hanya belajar tentang dunia akademik, tetapi juga memperkaya pengalaman mereka dengan mengenal kehidupan sosial dan budaya Thailand secara langsung.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi mahasiswa, baik dalam hal pengetahuan akademik, pengalaman internasional, maupun jaringan global yang mereka bangun selama mengikuti program. Keseluruhan program ini menjadi langkah awal yang signifikan dalam upaya UIN Gus Dur untuk semakin mengukuhkan posisinya di dunia internasional, sekaligus mempererat hubungan antara Indonesia dan Thailand di bidang pendidikan, budaya, dan ekonom.
Penulis: M.R. Kumala Putra, Devina Aisyah Vidyadari, dan Dimas Nur Afif