Dirjen PHU Tekankan Profesionalisme dan Pemahaman Perbedaan Fikih dalam acara Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umroh di Pekalongan

Pekalongan, 24 Oktober 2024 – Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umroh Profesional yang diselenggarakan di Hotel Parkside Mandarin Pekalongan menjadi ajang penting bagi peningkatan kompetensi para calon pembimbing haji dan umroh. Acara ini diadakan oleh UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan dan dihadiri oleh 86 peserta dari berbagai wilayah. Pada kesempatan ini, Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D., Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia, hadir sebagai pembicara utama untuk menyampaikan materi mengenai peran profesionalisme serta pemahaman perbedaan fikih dalam membimbing jemaah haji.

Acara ini dimoderatori oleh Prof. Sam’ani Sya’roni, M.Ag., yang juga dekan FUAD UIN K.H.Abdurrahman Wahid Pekalongan. Sam’ani mengelola diskusi dengan lancar dan interaktif, melibatkan peserta dalam berbagai sesi tanya jawab terkait tantangan dan solusi dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Dalam sesi penyampaiannya, Prof. Hilman Latief menekankan bahwa seorang pembimbing haji dan umroh memiliki peran krusial dalam memastikan kelancaran ibadah jemaah. Beliau menyampaikan pentingnya memahami berbagai aspek dalam ibadah haji, baik secara teknis maupun spiritual, agar dapat memberikan bimbingan yang menyeluruh. “Pembimbing harus mampu menuntun jemaah, tidak hanya dalam hal teknis ibadah, tetapi juga mendampingi mereka secara spiritual,” ujar Prof. Hilman.
Lebih lanjut, Prof. Hilman menjelaskan bahwa profesionalisme dalam membimbing jemaah bukan hanya sekadar pemahaman tentang tata cara ibadah, tetapi juga mencakup pengetahuan mendalam tentang kebijakan perhajian di Indonesia dan Arab Saudi. Di samping itu, beliau menyoroti pentingnya pemahaman terhadap perbedaan fikih dalam praktik ibadah haji, yang sering kali dipengaruhi oleh beragam mazhab. Hal ini, menurutnya, sangat penting agar pembimbing dapat memberikan pemahaman yang tepat kepada jemaah yang mungkin memiliki latar belakang fikih yang berbeda, sehingga mengurangi kebingungan dan meningkatkan kenyamanan dalam beribadah.
Selain membahas kebijakan dan teknis ibadah, Prof. Hilman juga menjelaskan pentingnya aspek pelayanan dan keamanan bagi jemaah. Menurutnya, pembimbing yang baik harus mampu mengantisipasi dan menangani berbagai permasalahan yang mungkin muncul di lapangan. Sertifikasi ini diharapkan dapat membekali para calon pembimbing dengan pemahaman menyeluruh tentang sistem pelayanan haji yang diterapkan oleh Kementerian Agama, serta kompetensi dalam menghadapi perbedaan fikih yang mungkin muncul di kalangan jemaah.

Acara ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta antusias menggali lebih dalam terkait peran mereka sebagai pembimbing, khususnya dalam menghadapi berbagai perbedaan fikih dalam ibadah haji. Prof. Hilman Latief berharap bahwa sertifikasi ini akan membekali para peserta dengan keterampilan yang memadai, sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya dengan kompeten dan memberikan dukungan terbaik bagi jemaah haji dan umroh.

Pewarta: Adib,
Editor: Syam

Dr. K.H. Saiful Mujab Bahas Manajemen Perhajian Indonesia dalam Sertifikasi Pembimbing Manasik di Pekalongan

Pekalongan, 24 Oktober 2024 – Dr. K.H. Saiful Mujab, M.A., Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Republik Indonesia, menjadi pembicara utama dalam Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umroh Profesional yang digelar di Hotel Parkside Mandarin Pekalongan. Acara yang diadakan oleh UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan ini dihadiri oleh calon pembimbing haji dari berbagai daerah. Dalam kesempatan ini, Dr. Saiful Mujab menyampaikan tema “Manajemen Perhajian Indonesia,” yang bertujuan memperkuat pemahaman para pembimbing mengenai tata kelola haji di dalam negeri.
Dr. Saiful Mujab menjelaskan pentingnya koordinasi yang erat antara pemerintah, para pembimbing, dan lembaga terkait dalam manajemen perhajian. Menurutnya, pemahaman yang jelas akan peran masing-masing pihak dapat mendukung kelancaran seluruh rangkaian ibadah haji, mulai dari proses pendaftaran hingga kepulangan jemaah. “Setiap elemen harus memahami fungsinya untuk memberikan pelayanan optimal kepada jemaah,” ungkap Dr. Saiful.

Dalam paparannya, Dr. Saiful juga menyoroti inovasi pelayanan yang sedang dikembangkan oleh Kementerian Agama demi meningkatkan kenyamanan jemaah. Inovasi ini mencakup digitalisasi untuk mempermudah proses administrasi serta peningkatan standar pelayanan kesehatan dan keamanan bagi jemaah selama di tanah suci. Dengan pemahaman terhadap manajemen perhajian yang baik, calon pembimbing haji diharapkan dapat mendukung kelancaran dan kenyamanan ibadah jemaah.
Sesi ini diakhiri dengan tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta sertifikasi aktif mengajukan pertanyaan seputar tantangan yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan haji. Dr. Saiful berharap bahwa sertifikasi ini mampu mencetak pembimbing yang profesional, terlatih, dan siap menghadapi berbagai situasi di lapangan, sehingga jemaah dapat melaksanakan ibadahnya dengan aman dan nyaman.

Pewarta : Adib ‘Aunillah Fasya

Sertifikasi Pembimbing Haji Dan Umroh Profesional UIN Pekalongan: Tingkatkan Kompetensi Pembimbing Dengan Memahami Filosofi Ibadah Haji

Pekalongan, 24 Oktober 2024 – Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan sukses menyelenggarakan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umroh Profesional yang digelar di Hotel Parkside Mandarin Pekalongan dari tanggal 22 hingga 28 Oktober 2024. Acara ini diikuti oleh 86 peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jawa Tengah hingga Ogan Hilir, Sumatera Selatan.
Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. K.H. Sam’ani Sya’roni, M.Ag., Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, sebagai salah satu pembicara utama. Dalam paparannya, Prof. Sam’ani menekankan pentingnya peningkatan kompetensi pembimbing haji dan umroh untuk menjamin kualitas bimbingan manasik. Beliau juga menjelaskan filosofi dan hikmah ibadah haji, termasuk nilai-nilai ketaatan, kesabaran, dan persatuan yang tercermin dalam berbagai ritual haji.
“Sertifikasi ini merupakan upaya untuk memastikan para pembimbing haji dan umroh dapat memberikan pelayanan yang optimal dan sesuai standar, mengingat semakin meningkatnya jumlah jemaah setiap tahunnya,” ujar Prof. Sam’ani dalam sambutannya.


Acara sertifikasi ini dimoderatori oleh Syamsul Bakhri, M.Sos., yang juga Sekretaris Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Syamsul mengelola jalannya diskusi dengan lancar dan interaktif, melibatkan peserta dalam berbagai sesi tanya jawab terkait tantangan dan solusi dalam pembimbingan haji.
Menurut penyelenggara, sertifikasi ini diadakan untuk memberikan pembekalan yang menyeluruh kepada para pembimbing, termasuk dalam hal teknis manasik, manajemen penyelenggaraan haji, serta bimbingan spiritual. Salah satu peserta, Anisa, mengungkapkan apresiasinya terhadap program ini. “Ini adalah pengalaman berharga. Selain teori, kami juga mendapat praktik langsung tentang cara mengelola rombongan haji secara efektif dan memahami filosofi dan hikmah haji, selama ini kita lebih banyak focus mempelajari fikihnya saja,” ujarnya.


Acara ini akan ditutup pada 28 Oktober 2024 dengan post test kepada para peserta yang telah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan. Bagi peserta yang dinyatakan lulus akan mendapatkan sertifikat. Sertifikat ini diharapkan menjadi pengakuan atas kompetensi profesional para pembimbing haji dan umroh di seluruh Indonesia.
Dengan adanya sertifikasi ini, diharapkan para pembimbing dapat memberikan layanan yang lebih baik dan profesional kepada para jemaah haji dan umroh di masa mendatang.

Pewarta: Mahruz.
Editor: Syam

K.H. Subhan Cholid Isi Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umroh di Pekalongan: Bahas Kebijakan Penyelenggaraan Haji Indonesia

Pekalongan, 24 Oktober 2024 – K.H. Subhan Cholid, Lc., M.A., Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Republik Indonesia, menjadi pembicara utama dalam acara Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umroh Profesional. Acara yang diselenggarakan oleh UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan ini berlangsung di Hotel Parkside Mandarin Pekalongan dari 22 hingga 28 Oktober 2024, diikuti oleh 86 peserta dari berbagai wilayah Indonesia.

Dalam presentasinya, K.H. Subhan Cholid membahas tema penting mengenai Taklimatul Hajj, kebijakan penyelenggaraan haji oleh Pemerintah Arab Saudi. Beliau menjelaskan bahwa kebijakan terbaru berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan bagi jemaah, mencakup digitalisasi pengurusan visa, layanan akomodasi, serta integrasi sistem transportasi. “Para pembimbing harus memahami perubahan ini agar mampu membimbing jemaah dengan baik, sehingga seluruh proses ibadah dapat berjalan lancar sesuai pedoman yang ada,” jelasnya.

K.H. Subhan juga menyoroti pentingnya profesionalisme dan kompetensi pembimbing manasik dalam mendampingi jemaah. Menurutnya, pemahaman mendalam terhadap kebijakan Arab Saudi sangat diperlukan agar pembimbing dapat menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul selama ibadah haji dan umroh. “Pembimbing manasik yang profesional akan menjadi kunci dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah,” tambahnya.

Sesi yang diikuti dengan antusiasme tinggi oleh para peserta ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif. Para peserta mendapatkan kesempatan untuk mendalami lebih lanjut tentang kebijakan Taklimatul Hajj dan tantangan yang akan dihadapi pembimbing di lapangan.

Kegiatan sertifikasi ini bertujuan mencetak pembimbing manasik haji dan umroh yang kompeten sesuai standar Arab Saudi, dan diharapkan mampu meningkatkan daya saing pembimbing Indonesia di kancah internasional. Kehadiran K.H. Subhan Cholid pun menjadi inspirasi bagi para peserta untuk terus mengembangkan kemampuan dalam mendampingi jemaah haji dan umroh di masa mendatang.

Pewarta: Adib ‘Aunillah Fasya
Editor: Syam

Rektor UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan Buka Kegiatan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Profesional 2024

 

Pekalongan – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag, secara resmi membuka kegiatan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Profesional 2024. Acara pembukaan ini berlangsung pada tanggal 22 Oktober 2024 di Parkside Mandarin Hotel Pekalongan dan dihadiri oleh 86 peserta yang berasal dari berbagai wilayah. Sertifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembimbing haji agar lebih profesional dan kompeten dalam membimbing jamaah haji.


Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag, menekankan pentingnya sertifikasi ini sebagai langkah strategis untuk mendukung pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas layanan manasik haji. Beliau juga berharap para peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan baik, sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal dalam membimbing jamaah haji di masa mendatang. “Kita perlu memastikan bahwa para pembimbing haji memiliki kapasitas yang memadai dalam hal pemahaman syariat serta pelayanan terhadap jamaah,” ungkapnya.

Kegiatan sertifikasi ini dijadwalkan akan berlangsung selama delapan hari, mulai tanggal 22 hingga 29 Oktober 2024. Para peserta akan mendapatkan berbagai materi terkait manasik haji, mulai dari teori hingga praktik lapangan. Selain itu, mereka juga akan menjalani ujian kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi sebagai pembimbing haji profesional. Materi-materi ini akan disampaikan oleh para pakar yang berkompeten di bidangnya, baik dari aspek syariat maupun pelayanan jamaah haji.

Selain membuka acara, Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag, juga memberikan materi terkait penguatan karakter kepada para peserta. Beliau menekankan bahwa kesabaran adalah kunci utama dalam melayani jamaah haji. “Sabar dalam melayani jamaah adalah bagian terpenting dari tugas seorang pembimbing haji. Karena ibadah haji bukan hanya soal fisik, tetapi juga ujian mental dan emosi, baik bagi jamaah maupun bagi pembimbing,” ujarnya. Beliau menambahkan, integritas, tanggung jawab moral, dan kepekaan sosial juga penting, namun kesabaran akan menjadi fondasi utama yang harus dimiliki oleh setiap pembimbing haji.

Melalui sertifikasi ini, UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan berkomitmen untuk terus mendukung terciptanya pelayanan haji yang lebih baik, profesional, dan berkarakter di Indonesia.

Penulis : Adib ‘Aunillah Fasya

ADAKAN STADIUM GENERAL, FUAD UIN GUSDUR GANDENG USTADZ DHANU “BENGKEL HATI” SEBAGAI NARASUMBER

Pekalongan (12/2/2024) – Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah mengadakan Studium General dengan tema “Agama sebagai Media Psikoterapi di Era Revolusi Industri 5.0”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Senin, 12 Februari 2024 yang bertempat di Gedung FUAD lantai 2 Kampus 2 Rowolaku, Kejan, Kabupaten Pekalongan.
Stadium general merupakan kegiatan kuliah umum yang diikuti oleh seluruh mahasiswa. Stadium general dilaksanakan guna menambah pengetahuan para mahasiswa tentang banyak hal mengenai perkuliahan, terutama bagi mahasiswa baru. Kegiatan ini penting dilaksanakan bagi perguruan tinggi karena menjadi sarana untuk memberikan motivasi kepada para mahasiswa.

Pada kesempatan kali ini Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah UIN K.H. Abdurrahman Wahid menghadirkan narasumber Ir. Djoko Ismanu Herlambang, yang sering kita kenal sebagai Ustadz Dhanu “Klinik Bengkel Hati” dari Jakarta, didampingi pengurus Indonesia Hypnosys Center Andika Maulana Wijaya, M.Ag dari Semarang. Dengan moderator M. Fikri Maulana, M.Ag. kegiatan ini dibuka oleh Rekrot UIN K.H. Abdurrahman Wahid dan dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah,
Stadium general kali ini mengangkat tema “Agama Sebagai Media Psikoterapi di Era Revolusi Industri 5.0” yang dihadiri oleh 420 mahasiswa dari berbagai angkatan. Kegiatan ini dilaksanakan di Hall FUAD lantai 2 pada hari Senin, 12 Februari lalu. Berlangsung dari jam 8 pagi dengan diawali pembacaan ayat suci Al-Qu’an oleh mahasiswa FUAD UIN Gusdur. Di sesi tanya jawab terlihat antusias dari mahasiswa yang cukup tinggi. Acara ini sukses terselenggara sampai dengan siang hari, kemudian acara ini ditutup dengan foto bersama.

Studium General FUAD: Peluang dan Tantangan Karir Dakwah Melalui Wisata Religi

Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar acara Studium General Selasa, 21 Februari 2023. Bertempat di Hall lantai 2 Gedung FUAD. Dr. Sam’ani, M.Ag. selaku dekan FUAD memberikan sambutan terkait kegiatan yang diharapkan mampu memberikan wawasan dan pengetahuan lebih bagi mahasiswa.

Acara tersebut dihadiri Segenap Pimpinan FUAD, Dosen dan kurang lebih 450 mahasiswa selaku peserta. Dalam suasana ramai dan hangat ini, kehadiran Rektor UIN Gusdur, Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi peluang bagi Kampus karena ada keinginan untuk menjadi lembaga yang mensertifikasi lembaga haji dan umroh. Jika berhasil, maka bisa bermanfaat untuk masyarakat di Pekalongan.

Tema yang diangkat dalam Studium General kali ini yakni “Peluang dan Tantangan Karir Dakwah melalui Wisata Religi”. Yang disampaikan langsung oleh Bapak Dr. H. Arsyad Hidayat, Lc, M.A. selaku Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU). Menurut Beliau, peluang sangat besar dalam wisata religi dan kegiatan ibadah haji umroh,bagi Universutas Islam karena memiliki bekal tentang ilmu keagaman dan prodi prodi (Ilmu Al-qur’an dan Tafsir, Ilmu Hadist, Komunikasi Penyiaran Islam, Bimbingan Penyuluhan Islam,Tasawuf dan Psikoterapi, dan Manajemen Dakwah). Terutama prodi Manajemen Dakwah, berkaitan dengan yang berkaitan  dengan manasik haji, pengetahuan haji, kebijakan dan lainnya. Potensi yang bisa dioptimalkan dengan kesempatan penambahan quota haji dan umroh, maka diperlukan pembimbing ibadah haji umroh yang banyak pula.

Lebih lanjut perlu adanya pembenahan jika ada peluang suatu ketika bisa dimanfaatkan dengan baik. Kementerian Agama, sedang menggencar gencarkan program sertifikasi pembimbing manasik.kesempatan ini disambut baik oleh Kampus UIN Gusdur, terutama mahasiswa-mahasiswi yang antusias dalam memberikan pertanyaan terkait tema yang sedang dibahas. Harapannya setelah Setudium General ini, akan ada kerjasama lebih lanjut terkait realisasi pengadaan lembaga serifikasi bimbingan haji dan umroh di lingkungan UIN Gusdur.


Penulis : Firda Aulia I

Kunjungan Benchmarking FUAD UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan ke UIN Sunan Ampel Surabaya

Pekalongan, 24-25 November 2022, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan melakukan kunjungan benchmarking ke Fakultas Ushuluddin dan Filsafat dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Kedatangan delegasi ini bertujuan untuk memperdalam dan memperluas wawasan dalam pengembangan kurikulum dan manajemen akademik bertajuk Implementasi MBKM dan Best Practice Pengelolaan Studi. Kunjungan tersebut dipimpin oleh Dekan FUAD, Prof. Dr. Sam’ani, M.Ag, dan dihadiri oleh beberapa pimpinan fakultas dan staf akademik lainnya. Mereka disambut hangat oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Abdul Kadir Riyadi, Ph.D, serta tim pimpinan dan dosen-dosen terkemuka dari berbagai fakultas.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Sam’ani menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen FUAD UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kepada mahasiswa. “Kami sangat menghargai kesempatan ini untuk belajar dari pengalaman UIN Sunan Ampel Surabaya yang telah mengukir prestasi dalam berbagai bidang,” ujarnya.

Selama kunjungan ini, delegasi FUAD UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Gusdur akan mengikuti serangkaian kegiatan, termasuk diskusi panel tentang strategi pengembangan kurikulum, pertukaran ide tentang pengelolaan akademik, serta kunjungan ke fasilitas-fasilitas pendidikan dan penelitian unggulan UIN Sunan Ampel Surabaya.

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN SA, Prof. Abdul Kadir, mengapresiasi inisiatif FUAD UIN Gusdur untuk menjalin kerja sama lebih lanjut. “Kami berharap kunjungan ini dapat menjadi awal dari kolaborasi yang produktif antara kedua institusi dalam meningkatkan standar pendidikan tinggi Islam di Indonesia,” katanya.

Kunjungan benchmarking ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perbaikan dan inovasi dalam sistem pendidikan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, serta memperkuat jaringan kerjasama antar perguruan tinggi Islam di Indonesia.