Jurnal JOUSIP dan AQWAL Terakreditasi Sinta, Wujud Peningkatan Kualitas Akademik di FUAD

Ikhtiar untuk meningkatkan kualitas dan prestasi akademik terus dilakukan oleh civitas akademika di Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Kali ini prestasi kembali dicapai oleh FUAD dalam bidang publikasi ilmiah. Pada bulan Maret ini, jurnal ilmiah FUAD telah diresmi terakreditasi nasional dan terindeks SINTA. Dua jurnal tersebut adalah JOUSIP : Journal of Sufism and Psychoterapy yang terindeks SINTA Peringkat 3 dan AQWAL : Journal of Qur’an and Hadis Studies yang terindeks SINTA Peringkat 4.

Dekan FUAD, Prof. Dr. Sam’ani, M.Ag. menuturkan bahwa akselerasi pengelolaan jurnal menjadi salah satu program prioritasnya. Menurutnya, pihaknya telah menyusun peta jalan akselerasi peningkatan mutu jurnal di lingkungan FUAD menuju jurnal ilmiah
bereputasi nasional dan internasional. “Capaian prestasi dengan terakreditasinya 2 jurnal di FUAD UIN Gusdur pada awal tahun 2025 ini patut disyukuri. Prestasi ini telah sesuai dengan roadmap pengembangan yang disusun bersama tim. Hasil tersebut menjadi bukti keberhasilan dari salah satu Rencana Strategis FUAD, yaitu akreditasi jurnal nasional dan internasional”, terang Dekan FUAD pada Senin 24 Maret 2025.

Prof. Sam’ani menambahkan, bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah strategis, termasuk melakukan pemetaan potensi jurnal yang memiliki peluang untuk meraih akreditasi jurnal nasional dan internasional bereputasi. “Kami memetakan potensi jurnal di lingkungan FUAD yang diproyeksikan untuk terakreditasi nasional, dan ada juga yang diproyeksikan bereputasi internasional terindeks Scopus yaitu Jurnal Religia. Salah satu strategi yang kami susun yakni dengan diadakannya kompetisi penulisan artikel. Kami memohon dukungan dan doanya semoga lancar dan sukses.” kata Dekan FUAD.

Dekan FUAD mengapresiasi tim pengelola jurnal di lingkungan FUAD khususnya pada Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Miftahul Ula, M. Ag dan para Editor in Chief masing-masing jurnal yang telah mengawal proses ini. “Kami menyampaikan terima kasih yang setingi-tingginya atas pengabdian dan dedikasi yang luar biasa dan kami optimis bahwa pengembangan jurnal di Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah terus bisa dicapai dengan terwujudnya prestasi-prestasi berikutnya yang lebih gemilang,” tegas Dekan FUAD.

Berikut ini link untuk masing-masing jurnal di lingkungan FUAD UIN KH. Abdurrahman
Wahid yang telah terakreditasi SINTA:
1. JOUSIP
https://e-journal.uingusdur.ac.id/jousip
2. AQWAL
https://e-journal.uingusdur.ac.id/aqwal

admin

PENGUMUMAN BANDING UKT FUAD SEMESTER GENAP T.A 2024/2025

Assalamualaikum Wr. Wb.

Berdasarkan Surat Edaran Rektor Nomor 46 Tahun 2024 tentang mekanisme banding UKT semester genap tahun akademik 2024/2025 dapat diunduh DISINI, maka Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan banding UKT mulai tanggal 23-27 Desember 2024 dengan ketentuan sebagai berikut :

Ketentuan Umum

  1. Mahasiswa yang berhak mengajukan keberatan (banding) atas tarif UKT adalah mahasiswa aktif (tidak sedang cuti atau pun membolos) ;
  2. Formulir Pengajuan Banding UKT FUAD SEMESTER GENAP T.A 2024/2025  BISA DIKLIK DISINI ;
  3. Mahasiswa pengaju banding mengunduh formulir, mengisi formulir dan melengkapi berkas kemudian di unggah/upload melalui https://bit.ly/Banding-UKTFUAD ;
  4. Berkas lengkap juga diserahkan kepetugas di Ruang AUK Menemui Bapak Akhmad Faiq,A.Md Lt 1 Ruang AUK Paling lambat Senin, 30 Desember 2024 (pada jam kerja). Berikut Nota dinas perpanjangan pendaftaran Banding UKT bisa diklik disini.

 

 

12 Alumni Sertifikasi Pembimbing Haji UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan Lolos Seleksi Petugas Haji 2025

Pekalongan, 10 Desember 2024 – Sebanyak 12 alumni program Sertifikasi Pembimbing Haji dan Umrah Profesional yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid Pekalongan pada 22-29 Oktober 2024 berhasil lolos seleksi sebagai petugas haji tahun 2025. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Tengah No. 06.006/Kw.11.5/2/HJ.02/12/2024 tertanggal 6 Desember 2024.

Para alumni tersebut akan bertugas sebagai pembimbing ibadah haji kloter di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga ketua kloter. Berikut daftar nama-nama mereka:
1. Hj. Rinda Astuti – Pembimbing Ibadah Kloter Kanwil Jateng, dinas di UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan.
2. H. Idris Salis – Pembimbing Ibadah Kloter Kanwil Jateng dari Ormas.
3. H. Mundakir – Pembimbing Ibadah Kloter Kota Pekalongan, dinas di Kemenag Kota Pekalongan.
4. Mohammad Arifudin – Ketua Kloter Kota Pekalongan, dinas di Kemenag Kota Pekalongan.
5. Hj. Nova Khoirinnada – Pembimbing Ibadah Kloter Kab. Pekalongan, dinas di MTs N 1 Pekalongan.
6. H. Misbachudin – Pembimbing Ibadah Kloter Kab. Brebes, dinas di PHU Kemenag Kabupaten Brebes.
7. H. Abdul Azis – Pembimbing Ibadah Kloter Kab. Brebes, dinas di KUA Banjarharjo Brebes.
8. H. Kasturi – Pembimbing Ibadah Kloter Kab. Tegal, dinas di MAN 2 Tegal.
9. H. Imam Heri Purnomo – Pembimbing Ibadah Kloter Kab. Banjarnegara, dinas di MAN 2 Banjarnegara.
10. Darmawan Eko Prasetyo – Ketua Kloter, dinas di MTs N Tegal, Kab. Tegal.
11. H. Asroni – Pembimbing Ibadah Kloter, dinas di MTs N 1 Demak.
12. H. Saifudin, S.Ag., M.Si.-Ketua Kloter Kab. Batang, dinas di Kemenag Kab.Batang

Capaian ini menjadi bukti nyata keberhasilan program sertifikasi yang bertujuan mencetak pembimbing haji dan umrah yang kompeten dan profesional. Para petugas yang terpilih diharapkan dapat menjalankan tugas mereka dengan amanah dalam membina, melayani, dan melindungi jamaah haji agar dapat menunaikan ibadah sesuai syariat dan meraih predikat haji mabrur.

“Semoga para petugas haji dapat menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi, sehingga jamaah haji tahun 2025 dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan lancar,” ujar Prof. Dr. H. Sam’ani, M.Ag., Dekan FUAD sekaligus pelaksana Sertifikasi Haji UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan.

Program sertifikasi ini terus menunjukkan kontribusi nyata dalam mendukung upaya peningkatan kualitas pelayanan haji di Indonesia.

Dekan FUAD memberikan kuliah tamu di UIN Raden Fatah Palembang, dilanjutkan Moa dengan FUSHPI

Palembang, 8 November 2024 – Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, mengadakan kegiatan kuliah tamu dengan tema “Peran Gen-Z dalam Mewujudkan Moderasi Beragama di Era Komunikasi dan Digitalisasi (Komdigi)”. Acara ini menghadirkan Prof. Dr. H. Sam’ani Sya’roni, M.Ag., Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) dari UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, sebagai pembicara utama.

Dalam pemaparannya, Prof. Sam’ani Sya’roni menjelaskan pentingnya moderasi beragama dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi digital yang pesat. Menurutnya, Gen-Z sebagai generasi yang sangat dekat dengan dunia digital memiliki peran strategis dalam memperkuat nilai-nilai moderasi dalam beragama melalui pemanfaatan teknologi komunikasi yang bijak. “Di era Komdigi, Gen-Z bisa menjadi agen perubahan yang menebarkan semangat moderasi beragama, terutama dalam ruang-ruang digital yang kini semakin luas dan cepat,” ujarnya.

Kuliah tamu yang dilaksanakan pada hari Jumat ini dihadiri oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang. Acara ini diharapkan dapat memperkaya wawasan para peserta mengenai moderasi beragama yang relevan dengan tantangan era digital saat ini, sekaligus memberikan inspirasi kepada mahasiswa untuk berkontribusi aktif dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi dalam kehidupan bermasyarakat melalui media digital.

Kuliah tamu ini sejalan dengan komitmen UIN Raden Fatah Palembang dalam membentuk generasi muda yang moderat dan berwawasan luas, terutama dalam menghadapi isu-isu keagamaan di era modern. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berdiskusi dan memahami lebih dalam mengenai peran penting mereka dalam mengimplementasikan nilai-nilai agama secara moderat di dunia digital.

Dengan adanya acara ini, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam berharap agar mahasiswa dapat mengambil pelajaran berharga serta mengimplementasikan moderasi beragama yang relevan dengan era komunikasi digital, sehingga mampu menjawab tantangan zaman dengan bijaksana dan tetap berpegang pada nilai-nilai keagamaan.

Ustadz Sam’ani Sya’roni (USS): Dekan FUAD UIN Gus Dur Pekalongan Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Hong Kong untuk Pekerja Migran Indonesia

Hong Kong, 3 November 2024 – Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Ustad Sam’ani Sya’roni (USS), melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PkM) bertaraf internasional di Hong Kong pada Ahad, 3 November 2024. Pengabdian masyarakat ini difokuskan pada pemberian motivasi dan pencerahan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di wilayah tersebut, berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa Hong Kong.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan di *Dompet Dhuafa Hong Kong, Flat D, 3/F, Lei Shun Court, 116 Leighton Road, Causeway Bay, Hong Kong, Ustadz Sam’ani menyampaikan ceramah yang sangat inspiratif sekaligus menghibur. Dengan gaya bicara yang santai dan penuh humor, ia berhasil membuat audiens terhibur, namun tetap mendapatkan esensi dari pesan-pesan yang dibawanya. Ustadz Sam’ani menekankan bahwa bekerja keras mencari nafkah adalah bagian dari jihad dan merupakan bentuk ibadah jika dilaksanakan dengan niat yang baik. Ia mengajak para PMI untuk senantiasa menguatkan “3 I”: **Iman, Ilmu, dan Income*.

“Iman itu menjadi pegangan dan kekuatan spiritual dalam menghadapi tantangan hidup di negeri orang, Ilmu adalah bekal untuk terus berkembang dan memberikan manfaat, dan Income adalah buah dari kerja keras yang diikhtiarkan dengan tulus,” ungkap USS.

Ceramah ini tidak hanya menghibur tetapi juga memotivasi para PMI agar tetap semangat dan produktif. Banyak PMI yang merasa lebih ringan dan termotivasi untuk menghadapi rutinitas bekerja di luar negeri dengan hati yang lebih ikhlas dan optimis.

Program ini menunjukkan komitmen FUAD UIN Gus Dur Pekalongan dalam mendukung masyarakat Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri, dengan melakukan kegiatan pengabdian yang memberikan dampak langsung dan nyata. Ustad Sam’ani menegaskan bahwa kegiatan semacam ini akan terus digalakkan guna memberikan dukungan moral dan spiritual bagi PMI di berbagai negara.

Kasubdit Bimbingan Jamaah Haji Kemenag RI Paparkan Peran Pembimbing Manasik Haji di Sertifikasi Profesional UIN K.H. Abdurrahman Wahid

Pekalongan, 27 Oktober 2024 – Dr. H. Khalilurrahman, M.A., QIA., CRMO., Kasubdit Bimbingan Jemaah Haji dan Dirjen PHU, hadir sebagai pemateri dalam acara Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umroh Profesional yang diselenggarakan oleh UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Dalam materinya, ia membahas secara mendalam tentang tugas dan fungsi pembimbing manasik haji dalam mendampingi calon jemaah, dengan fokus pada peningkatan kualitas pembinaan dan pengalaman spiritual jemaah haji. Acara ini diadakan pada 22-28 Oktober 2024 di Hotel Parkside Mandarin, Kota Pekalongan.

Dr. Khalilurrahman menekankan pentingnya pemahaman yang kuat terkait tata cara ibadah haji serta sikap empati yang tinggi sebagai bekal seorang pembimbing. “Pembimbing manasik haji tidak hanya memberikan arahan teknis, tetapi juga harus mampu menguatkan spiritualitas calon jemaah,” ungkapnya. Beliau juga menggarisbawahi bahwa pembimbing haji profesional harus terus meningkatkan kompetensi agar dapat menghadapi berbagai situasi yang mungkin muncul di Tanah Suci.

Acara ini turut dimoderatori oleh Dr. H. Muhandis Azzuhri, M.A., yang memfasilitasi diskusi antara pemateri dan peserta sertifikasi. Diskusi berjalan interaktif dengan para peserta yang terdiri dari calon pembimbing manasik haji dan umroh, yang antusias mengajukan berbagai pertanyaan terkait pendekatan pembinaan jemaah yang efektif.

Sertifikasi ini diharapkan mampu mencetak pembimbing yang tidak hanya memahami aspek syariat ibadah haji, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi dan pendampingan yang optimal. Dengan kegiatan ini, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan berkomitmen meningkatkan profesionalisme pembimbing haji dan umroh, demi tercapainya pengalaman haji yang berkualitas bagi seluruh jamaah.

Pewarta: Adib, Editor: Syam

Dirjen PHU Tekankan Profesionalisme dan Pemahaman Perbedaan Fikih dalam acara Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umroh di Pekalongan

Pekalongan, 24 Oktober 2024 – Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umroh Profesional yang diselenggarakan di Hotel Parkside Mandarin Pekalongan menjadi ajang penting bagi peningkatan kompetensi para calon pembimbing haji dan umroh. Acara ini diadakan oleh UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan dan dihadiri oleh 86 peserta dari berbagai wilayah. Pada kesempatan ini, Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D., Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia, hadir sebagai pembicara utama untuk menyampaikan materi mengenai peran profesionalisme serta pemahaman perbedaan fikih dalam membimbing jemaah haji.

Acara ini dimoderatori oleh Prof. Sam’ani Sya’roni, M.Ag., yang juga dekan FUAD UIN K.H.Abdurrahman Wahid Pekalongan. Sam’ani mengelola diskusi dengan lancar dan interaktif, melibatkan peserta dalam berbagai sesi tanya jawab terkait tantangan dan solusi dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Dalam sesi penyampaiannya, Prof. Hilman Latief menekankan bahwa seorang pembimbing haji dan umroh memiliki peran krusial dalam memastikan kelancaran ibadah jemaah. Beliau menyampaikan pentingnya memahami berbagai aspek dalam ibadah haji, baik secara teknis maupun spiritual, agar dapat memberikan bimbingan yang menyeluruh. “Pembimbing harus mampu menuntun jemaah, tidak hanya dalam hal teknis ibadah, tetapi juga mendampingi mereka secara spiritual,” ujar Prof. Hilman.
Lebih lanjut, Prof. Hilman menjelaskan bahwa profesionalisme dalam membimbing jemaah bukan hanya sekadar pemahaman tentang tata cara ibadah, tetapi juga mencakup pengetahuan mendalam tentang kebijakan perhajian di Indonesia dan Arab Saudi. Di samping itu, beliau menyoroti pentingnya pemahaman terhadap perbedaan fikih dalam praktik ibadah haji, yang sering kali dipengaruhi oleh beragam mazhab. Hal ini, menurutnya, sangat penting agar pembimbing dapat memberikan pemahaman yang tepat kepada jemaah yang mungkin memiliki latar belakang fikih yang berbeda, sehingga mengurangi kebingungan dan meningkatkan kenyamanan dalam beribadah.
Selain membahas kebijakan dan teknis ibadah, Prof. Hilman juga menjelaskan pentingnya aspek pelayanan dan keamanan bagi jemaah. Menurutnya, pembimbing yang baik harus mampu mengantisipasi dan menangani berbagai permasalahan yang mungkin muncul di lapangan. Sertifikasi ini diharapkan dapat membekali para calon pembimbing dengan pemahaman menyeluruh tentang sistem pelayanan haji yang diterapkan oleh Kementerian Agama, serta kompetensi dalam menghadapi perbedaan fikih yang mungkin muncul di kalangan jemaah.

Acara ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta antusias menggali lebih dalam terkait peran mereka sebagai pembimbing, khususnya dalam menghadapi berbagai perbedaan fikih dalam ibadah haji. Prof. Hilman Latief berharap bahwa sertifikasi ini akan membekali para peserta dengan keterampilan yang memadai, sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya dengan kompeten dan memberikan dukungan terbaik bagi jemaah haji dan umroh.

Pewarta: Adib,
Editor: Syam

Dr. Arsad Hidayat Sampaikan Kebijakan Pembinaan dan Perlindungan Jamaah Haji di Sertifikasi Pembimbing Manasik di Pekalongan

Pekalongan, 24 Oktober 2024 – Dr. H. Arsad Hidayat, Lc., M.A., Direktur Bina Haji, DJPHU Kementerian Agama Republik Indonesia, hadir sebagai pembicara utama dalam acara Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umroh Profesional yang diadakan di Hotel Parkside Mandarin Pekalongan. Acara ini diselenggarakan oleh UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan dan dihadiri oleh para calon pembimbing haji dan umroh dari berbagai daerah. Dalam kesempatan ini, Dr. Arsad Hidayat menyampaikan materi bertema Kebijakan Pembinaan, Pelayanan, dan Perlindungan Jamaah Haji, yang sangat relevan bagi para pembimbing yang akan terjun langsung melayani jemaah.
 Dalam pemaparannya, Dr. Arsad Hidayat menyoroti pentingnya aspek pembinaan, mulai dari persiapan manasik hingga pemahaman mendalam tentang rangkaian ibadah haji dan umroh. Menurutnya, seorang pembimbing tidak hanya harus memahami teknis pelaksanaan haji, tetapi juga harus bisa membimbing jemaah dalam memahami makna spiritual di balik setiap ritual. Ia menekankan bahwa tujuan utama adalah membekali jemaah dengan pemahaman yang mendalam agar dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan lancar.
Selain pembinaan, Dr. Arsad juga membahas pentingnya pelayanan dan perlindungan yang memadai bagi jemaah. “Tugas kita adalah memastikan setiap jemaah merasa nyaman, aman, dan terlindungi selama perjalanan ibadah,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa berbagai kebijakan baru telah diterapkan oleh Kementerian Agama untuk memperkuat sistem perlindungan bagi jemaah, termasuk dalam hal kesehatan dan keamanan. Hal ini, menurutnya, menjadi salah satu prioritas utama yang harus diperhatikan oleh para pembimbing di lapangan.

Sesi ini diakhiri dengan tanya jawab interaktif, di mana para peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan terkait tantangan yang mungkin dihadapi saat melayani jemaah haji dan umroh. Dr. Arsad berharap agar sertifikasi ini dapat mencetak pembimbing yang kompeten dan berdedikasi tinggi, sehingga kualitas pelayanan terhadap jemaah haji semakin meningkat.

Pewarta : Adib ‘Aunillah Fasya

Dr. K.H. Saiful Mujab Bahas Manajemen Perhajian Indonesia dalam Sertifikasi Pembimbing Manasik di Pekalongan

Pekalongan, 24 Oktober 2024 – Dr. K.H. Saiful Mujab, M.A., Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Republik Indonesia, menjadi pembicara utama dalam Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umroh Profesional yang digelar di Hotel Parkside Mandarin Pekalongan. Acara yang diadakan oleh UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan ini dihadiri oleh calon pembimbing haji dari berbagai daerah. Dalam kesempatan ini, Dr. Saiful Mujab menyampaikan tema “Manajemen Perhajian Indonesia,” yang bertujuan memperkuat pemahaman para pembimbing mengenai tata kelola haji di dalam negeri.
Dr. Saiful Mujab menjelaskan pentingnya koordinasi yang erat antara pemerintah, para pembimbing, dan lembaga terkait dalam manajemen perhajian. Menurutnya, pemahaman yang jelas akan peran masing-masing pihak dapat mendukung kelancaran seluruh rangkaian ibadah haji, mulai dari proses pendaftaran hingga kepulangan jemaah. “Setiap elemen harus memahami fungsinya untuk memberikan pelayanan optimal kepada jemaah,” ungkap Dr. Saiful.

Dalam paparannya, Dr. Saiful juga menyoroti inovasi pelayanan yang sedang dikembangkan oleh Kementerian Agama demi meningkatkan kenyamanan jemaah. Inovasi ini mencakup digitalisasi untuk mempermudah proses administrasi serta peningkatan standar pelayanan kesehatan dan keamanan bagi jemaah selama di tanah suci. Dengan pemahaman terhadap manajemen perhajian yang baik, calon pembimbing haji diharapkan dapat mendukung kelancaran dan kenyamanan ibadah jemaah.
Sesi ini diakhiri dengan tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta sertifikasi aktif mengajukan pertanyaan seputar tantangan yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan haji. Dr. Saiful berharap bahwa sertifikasi ini mampu mencetak pembimbing yang profesional, terlatih, dan siap menghadapi berbagai situasi di lapangan, sehingga jemaah dapat melaksanakan ibadahnya dengan aman dan nyaman.

Pewarta : Adib ‘Aunillah Fasya

Peran Dakwah Digital di Era Modern, Prof. Dr. Sam’ani Tekankan Pentingnya Inovasi

Kudus, 23 Oktober 2024 – Dalam rangkaian acara Da’wah Communication Festival (Dacomfest) 2024 yang diadakan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Kudus, Prof. Dr. H. Sam’ani, M.Ag., Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, menyampaikan pentingnya dakwah digital sebagai respons terhadap perkembangan zaman.

Mengusung tema “Da’wah Creativity In The Digital Era,” Prof. Sam’ani menggarisbawahi bagaimana pendekatan dakwah harus menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi untuk menjangkau audiens lebih luas. “Model dakwah harus berkembang seiring zaman. Tentu, dakwah dari panggung ke panggung tetap dibutuhkan karena memberikan kehadiran langsung. Namun, jika kita bicara jangkauan, dakwah digital jauh melampaui batas itu,” jelasnya.

Beliau menambahkan bahwa audiens yang bisa dijangkau melalui panggung maksimal sekitar seribu orang, sedangkan dakwah melalui platform digital, baik media sosial maupun televisi, dapat merangkul jutaan pendengar. “Saya pernah diundang di sebuah acara televisi dengan audiens langsung sekitar 50-100 orang, tetapi yang menonton se-Indonesia bahkan hingga mancanegara,” ujar Prof. Sam’ani, menekankan besarnya dampak dari dakwah digital.

Festival yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai institusi ini bertujuan untuk menggali kreativitas dakwah di era digital dan menginspirasi para pendakwah muda untuk memanfaatkan teknologi dalam menyebarkan pesan-pesan agama.